Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat.
Rasulullah
SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga keadaan beliau sangat lemah.
Semuanya
merasa rindu setelah agak lama tidak mendpt Taushiyah dari Rasulullah SAW.
menahan
sakit yg tengah dideritanya.
bahwa
sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah?"
"Benar
wahai Rasulullah,
Engkau telah
sampaikan kpd kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yg layak
disembah."
"Persaksikanlah
ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."
dan setiap
apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah SWT,
Dan sblm aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dgn manusia.
Maka aku
ingin bertanya kepada kalian semua.
Adakah aku
berhutang kepada kalian?
Aku ingin
menyelesaikan hutang tersebut.
Karena aku
tidak mau bertemu dgn Allah SWT dalam keadaan berhutang dengan manusia."
Ketika itu semua para Sahabat diam, dan dalam hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yg banyak berhutang kepada Rasulullah".
seorg sahabat, mantan preman sblm masuk Islam, dan dia berkata:
Seandainya
ini dianggap hutang,
Maka aku
minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau
berbuat apa2".
"Aku
masih ingat ketika perang Uhud dulu, suatu ketika engkau menunggang kuda, lalu
engkau pukulkan cemeti ke belakang kuda.
Tetapi cemeti
tsb tidak kena pada belakang kuda,
Tapi justeru
terkena pada dadaku,
Karena
ketika itu aku berdiri dibelakang kuda yg engkau tunggangi wahai
Rasulullah".
Ukasyah
berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai
Rasulullah."
"Sungguh
engkau tidak berperasaan Ukasyah. Bukankah Baginda sedang sakit..!!?
Rasulullah
SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah Fatimah, anaknya.
Kemudian
Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai
Bilal?"
"Kenapa
Ukasyah hendak memukul Ayahku Rasulullah?
Ayahku sedang sakit, kalau mau memukul, pukullah aku anaknya".
Setelah mengambil cambuk itu, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.
berkata: "Ukasyah... kalau kamu hendak memukul, pukullah aku..!!
Aku adalah
orang yang pertama beriman dgn apa yg Rasulullah SAW sampaikan.
Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul,
maka
pukullah aku".
Ini urusan
antara aku dgn Ukasyah".
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah SAW. Kemudian Umar bin Khattab berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:
Dulu memang
aku tidak suka mendengar nama Muhammad,
bahkan aku
pernah berniat untuk menyakitinya.
Itu dulu.
Sekarang, tidak boleh ada seorang pun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad
SAW.
Kalau engkau
berani menyakiti Rasulullah,
maka
langkahi dulu mayatku..!!"
"Duduklah
wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja.
Darah yang
sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".
"Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
"Wahai Paman, pukullah kami Paman, Kakek kami sedang sakit,
Pukullah kami saja wahai Paman, sesungguhnya kami ini Cucu kesayangan Rasulullah SAW.
Dengan
memukul kami, sesungguhnya itu sama dengan menyakiti Kakek kami,, wahai
Paman."
Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai Cucu2 kesayanganku, duduklah kalian.
Ini urusan
kakek dengan Paman Ukasyah".
dengan
lantang Ukasyah berkata:
Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah SAW didudukkan pada sebuah kursi,
lalu dengan
suara tegas Ukasyah berkata lagi:
Ya
Rasulullah."
Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.
Tanpa ber-lama2 dalam keadaan lemah, Rasulullah SAW membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah; sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah, pertanda Rasulullah sedang menahan lapar...
Kemudian Rasulullah SAW berkata:
"Wahai Ukasyah, Segeralah dan janganlah kamu ber-lebih2an. Nanti Allah SWT akan murka padamu."
"Ya
Rasulullah, Ampuni aku,
Maafkan aku;
Mana ada
manusia yg sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya,
agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu...
Karena
Engkau pernah mengatakan "Barang siapa yang kulitnya pernah bersentuhan
denganku, maka diharamkan api neraka atasnya."
Karena
sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.
Maafkan aku
ya Rasulullah..."
Semua sahabat menitikkan air mata. Kemudian para sahabat bergantian memeluk Rasulullah SAW.
Allahumma'sholli
'alaa Sayyidina Muhammad.
Allahumma
sholli 'alayhi wassalam...